Kamis, 25 Desember 2008

Evaluasi Kualitatif | 0

Kalau untuk evaluasi kuantitatif, mungkin perusahaan lebih tahu. Angka - angka adalah milik dan mainan pejabat kelas atas, bukan 'bolo dupak' macam saya. Kalau kualitatif, saya mungkin malah lebih tahu karena saya orang lapangan. Berikut adalah evaluasi saya :

Seperti pernah saya posting di SINI, adalah alasan kinerja sales mulai mengalami penurunan. Saya tidak tahu berapa angkanya, yang jelas rata - rata CO mengalami kendala dan penurunan penjualan. Kalau dibuat grafik mungkin trennya menanjak, landai, lalu sedikit declining. Team masih utuh meski secara motivasi sedikit berkurang karena menunggu - nunggu kebijakan baru perusahaan dan berharap ada perbaikan. Harapan terbesar adalah perubahan pada produk, setidaknya pricing produk yang kompetitif sesuai fiturnya.

Akhirnya bulan September ada perubahan, namun perubahan justru di tarif dan skema bayaran CO. Jauh jawaban dari pertanyaan. Bagi CO, harga tidak berubah, produk tidak berubah, tapi bayaran berubah. Data riset berasal dari manakah hingga terjadi perubahan seperti itu. Sangat mengherankan buat saya yang orang lapangan.

Bulan - bulan selanjutnya adalah bencana. Sales bertumbangan, SPV kehilangan power untuk mendrive maupun mendirect anak buahnya. Dealer terbeban karena stok & keuangan CO bermasalah, dan beragam kesulitan lain seperti rantai yang sukar diputus. Untuk mencegah penurunan 'numerik' yang terlalu parah, usaha sebagai hal yang 'kualitatif' benar - benar terkuras habis. Usaha tidak ada angka 'numeriknya', jadi tidak bisa dihitung atau dibuat grafik oleh bapak-ibu pejabat tingkat atas perusahaan.

Saya sebagai orang lapangan tahu bahwa masalah tsb tidak bersumber dari orang lapangan, baik UM, ASM, ataupun RSM sekalipun. Orang lapangan semestinya tahu hal - hal yang 'kualitatif' tadi meski bukan angka. Membicarakan masalah tsb dengan UM, ASM, atau RSM sekalipun saya pikir bakal mentah karena semua merupakan kebijakan pusat, bukan regional. Karena itulah saya membuat blog dengan harapan kesulitan - kesulitan orang lapangan bisa dibaca oleh orang - orang yang biasa menatap layar monitor komputer di kantor pusat perusahaan.

Jika memang langkah penghematan dan restrukturisasi perusahaan telah dilakukan, saya masih berharap ada dana cukup untuk 'pemborosan' yang efektif. Pemborosan untuk subsidi produk dan biaya operasional sales yang layak demi mengejar subscriber - subscriber baru untuk meningkatkan revenue perusahaan. Saya sendiri mungkin tidak di Ceria lagi mengingat aktivasi rendah bulan ini, tapi saya masih berharap nostalgia aktivasi tinggi awal tahun 2008 bisa terulang kembali di awal 2009 mendatang. Yah, semoga saja...

0 komentar:

Bookmark and Share

Posting Komentar

 
Theme : FeedCentre by BudiTyas