Selasa, 13 Januari 2009

Antara promo dan langkah perusahaan | 4

Masih melanjutkan posting sebelumnya tentang proses penjualan, sebenarnya setiap operator baru (di luar yang 3 besar) memiliki masalahnya tersendiri, dan itu bisa kelihatan dari promo yang mereka tawarkan.

awareness >> tertarik >> trial/mencoba >> pembelian pulsa >> loyal

Operator Three mengharuskan pembelian pulsa terlebih dulu senilai tertentu untuk menikmati layanan gratis SMS. Bisa ditebak, yang ingin dimaksimalkan adalah trial>> pembelian pulsa. Awareness dan rasa tertariknya sudah ada. Yg difokuskan adalah menghindari budaya pakai-buang.

Smart dengan promo HP gratis, yang ini tentu maksimalisasi di tahapan tertarik >> trial/mencoba. Dengan iklan besar - besaran di TV sebelumnya, awareness tentu sudah lumayan.

Axis memberikan janji ribuan SMS & MMS gratis untuk yang mengisi pulsa senilai tertentu sebelum berganti tahun. Ini tahapan yg ingin dimaksimalkan sama dengan Three. Trial>> pembelian pulsa. Menghindari pakai-buang (churn tinggi).

Bagaimana dengan Ceria? Promo Ceria adalah telepon gratis sesama dan SMS murah ke semua operator, plus perpanjangan masa aktif. Untuk ukuran operator baru, langkah Ceria ini LUAR BIASA. Saat operator pendatang baru lain masih dalam tahap generating new subscriber, Ceria sudah di tahap akhir, yaitu menjaga loyalitas pelanggan dan berusaha meningkatkan ARPU melalui pelanggan yang ada. Tanpa publikasi massal.

Bagaimana menurut anda langkah Ceria tsb? Perlu disyukuri atau justru layak ditangisi?

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Dengan strategi pemasaran Ceria selama ini,LUAR BIASA untuk Ceria. Tanpa pemanis promo seperti operator lain, Ceria tetap tidak kalah bersaing dengan kompetitor yang ada.

Toh semuanya itu tidak terlepas dari jasa para sales Ceria yang diibaratkan seperti "pahlawan tanpa tanda jasa", sehingga dengan jasa merekalah Ceria tetap tidak kalah saing dengan promo yang dilakukan oleh operator lain.

So,.. dengan keadaan yang ada saat ini, sudah menjadi kewajiban Ceria untuk tetap menjaga loyalitas para pelanggan dengan peningkatan pelayanan tanpa perlu publikasi massal seperti yang dilakukan oleh operator lain demi efektifitas tanpa menghambur - hamburkan dana untuk sesuatu yang mungkin dianggap tidak penting...

Ceria mengatakan...

Ada sebuah istilah dalam evaluasi kelayakan usaha, yaitu Shutdown Point(SDP), sebuah titik dimana kerugian tetap beroperasi sebanding dengan kerugian jika perusahaan tutup. Di atas titik tersebut, rugi jika tetap beroperasi masih lebih kecil dibanding kerugian jika perusahaan tutup. Saat perusahaan berada di seputar titik ini, langkah yang diambil biasanya efisiensi di variabel cost. Mana saja yg merupakan variabel cost akan di cut off. Termasuk Jumlah & gaji karyawan. Management sedang mencari aman. 2 tahun umur usaha memang sudah saatnya pemegang saham mempertanyakan tentang 'nasib' usahanya. Jika posisi anda adalah karyawan, maka ini adalah saat yg berat karena anda adalah variabel cost. Saat perusahaan ada di seputar SDP, tidak perlu berharap ada budget untuk promo, pengembangan, dan semacamnya. Prioritasnya bukan di situ.

Lihat saja garis besarnya, itu akan mempermudah anda menentukan langkah untuk hidup anda sendiri.

thegreat mengatakan...

hmmm variable cost r variable profit itu semua yang akan menjadikan kita survive...konsep pemasaran ceria di dunia telko mungkin agak sedikit keluar dari jalurnya. dengan kebijakan yang ada menjadikan ceria 1 langkah lebih maju. menjadi variable cost di zona ini memang akan miris brur..tapi kita harus siap.

Ceria mengatakan...

Soalnya klo bertahan aja ga mungkin survive soalnya kompetitor lari kencang. Yg ditarget oleh mereka ya pelanggan2 ceria juga, bukan bangsa lain. Wajar baget klo churn ceria jadi tinggi. Klo penetrasi loyo n ga ada budget bikin awareness, subscriber bakal drop abis. In-outnya timpang.

Tarohan deh. Nilai efisiensi variable cost ga bakalan nutup drop revenue. Tadinya ada banyak CO yg berseragam keluar masuk kampung. Itu bonus awareness dgn adanya CO disamping penjualan. Skr CO minim, POS jg minim. Awarenessnya datang dari mana buat mempertahankan pelanggan?

Skr Dealer masih running ngandalin Voucher, tp ntar tetep bakal kerasa turunnya omset. Support & kerjasama dealer tu sebatas masih menguntungkan, klo makin tipis apa dealer mau bernasib spt CO?

Penjualan & efisiensi penjualan itu penting, tapi awareness jg harus dijaga biar %outnya berkurang. Jgn spt pabrik tahu dong.

Bookmark and Share

Posting Komentar

 
Theme : FeedCentre by BudiTyas