Senin, 15 Desember 2008

Mereka adalah keluarga kita | 0

Mereka adalah orang - orang yang ikut membesarkan Ceria. Mereka adalah teman - teman yang ikut merasakan pahit manisnya perjuangan. Dan mereka 'bisa jadi' hanyalah korban dari sebuah circumtances, pengkondisian di luar kemampuan yang memaksa mereka untuk menyerah dan memulai awal yang baru di tempat lain.

Saat ladang kembali berhumus, berair dan cukup subur untuk ditanami, siapakah yang lebih punya hak untuk mengolahnya? Orang - orang baru, ataukah mereka - mereka yang ikut merubah hutan menjadi ladang?

Tidak ada yang menginginkan kegagalan. Mereka mungkin meninggalkan ladangnya karena keterpaksaan. Gagal panen bukan semata salah petani. Bisa jadi karena musim, cuaca yang tidak mendukung, pupuk yang tidak disediakan, dan masih banyak lagi. Petani yang meninggalkan ladangnya yang gersang belum tentu seorang petani yang tidak ahli.

Demikian halnya dengan sales. Apakah sales yang gagal di masa sulit bisa dibilang sales yang buruk? Belum tentu. Potensi - potensi mereka dapat digali kembali. Mereka terbuang dalam kondisi tidak sehat dan tersakiti. Ada baiknya perusahaan menunjukkan penghargaan dan memberikan mereka kesempatan kedua untuk berhasil. Pelajaran terbaik telah mereka terima, yaitu kegagalan, dan seharusnya itu tidak terulang kembali.

Jika sales gagal kurang dari 50%, maka mereka yang gagal mungkin benar - benar sales gagal, namun jika yang gagal jauh lebih besar dari 50%, adalah tanggung jawab moral bagi para pemimpin perusahaan untuk mengakui bahwa merekalah yang gagal, bukan sales.

Pengumuman lowongan petani baru tidak akan memiliki banyak arti sebelum mereka - mereka yang tersakiti mendapat hak untuk berkompetisi mengolah ladang yang kembali terairi. Database data mereka masih tersimpan. Ada baiknya perusahaan mengundang mereka kembali secara gentle dan terhormat untuk berkompetisi. Adalah sebuah langkah yang indah menyatukan keluarga yang sempat terpisah dalam caci maki untuk kembali bersatu membangun dan memajukan perusahaan yang 'sejujurnya saja' mereka sayangi.

Perusahaan berkembang karena semangat pejuang - pejuangnya. Perusahaan bertahan karena pengorbanan pejuang - pejuangnya. Dan perusahaan menjadi besar karena tahu cara menghargai pengorbanan pejuang - pejuangnya tsb. Give them 2nd chance...

0 komentar:

Bookmark and Share

Posting Komentar

 
Theme : FeedCentre by BudiTyas