Kamis, 18 Desember 2008

Mengejar cashflow positif | 0

Di masa sulit, maka budget untuk komunikasi jelas berkurang. Penurunan ARPU dialami operator manapun. Ceria dengan segmen menengah ke bawah secara teori sulit mendongkrak ARPU dengan cara apapun karena ada boundary yg sulit dilampaui, yaitu kondisi ekonomi menengah-bawah. Hasilnya akan berbeda jika operator menyasar kalangan menengah ke atas dengan VAS (Value Added Service) bervariasi.

Pencapaian cashflow positif sebenarnya masih mungkin dilakukan. Bukan dengan peningkatan ARPU, namun melalui peningkatan jumlah pelanggan melalui tarif murah yang mudah disosialisasikan. Katakanlah dengan sistem pengisian pulsa minimal 20 ribu, otomatis gratis sesama selama 1 bulan penuh. Set ARPU di angka tertentu. Itu lebih mudah dilakukan & disosialisasikan dan menjamin ARPU 20 ribu di tangan. Kemudahan sosialisasi sekecil apapun memiliki arti penting saat publikasi tidak memadai.

Cara kedua adalah minimalisir jumlah pegawai. Pegawai setingkat UM/SE berkontribusi terhadap expenses perusahaan senilai 10 jutaan, mulai dari sewa mobil, BBM, gaji, asuransi, dan sebagainya. Penghematan dengan pengurangan jumlah pegawai nilainya sangat signifikan.

Cara ketiga adalah simplifikasi divisi, misal sales & marketing menjadi 1 divisi dengan personal jobdes bervariasi. Dengan simplifikasi, rantai komando bercabang hanya di level bawah, sehingga mengurangi budget expense pegawai bergaji tinggi.

Cara keempat adalah simplifikasi sewa tempat/kantor representatif. Dengan sistem all in one antara STI dan dealer, maka tanggungan beban sewa dapat dishare antara kedua belah pihak. Selain itu anggaran lain dapat diminimalisir. Bea satpam misalnya.

Cara - cara lain sangat mungkin dilakukan demi menggapai cashflow positif, namun semua tetap harus direncanakan dengan cernat dan seimbang agar penghematan tidak secara langsung berimplikasi ke revenue. Jika penghematan dilakukan namun menyebabkan revenue drop, maka endingnya akan sama saja, justru perusahaan akan makin mengecil, menciut, dan hilang ditelan jaman.

0 komentar:

Bookmark and Share

Posting Komentar

 
Theme : FeedCentre by BudiTyas