Kamis, 04 Desember 2008

Draf kompromi Dealer - Sales | 0

Menindak lanjuti bahasan sebelumnya, maka bentuk kompromi harus mempertimbangkan 3 hal, yaitu :

- kemudahan bea operasional
- kemudahan bea setoran
- limit bantuan

Bagi sales, bea operasional dan setoran bisa dipandang sebagai sebuah kesatuan. Bea ini difungsikan untuk meringankan beban operasional sekaligus buffer untuk menjangkau harga penerimaan pasar. Kalau saya usul sih, nilainya paling tidak Rp 25.000,- dalam bentuk bon setoran.

Bagi dealer, limit bantuan adalah sejauh mana bon setoran akan diberlakukan. Apakah hingga aktivasi 10, hingga aktivasi 15, ataukah seterusnya? Kalau hanya melihat dari sisi sales sih tentu berharap seterusnya, tapi yang namanya kompromi tetap harus dirundingkan sampai ketemu kata mufakat. Win - win solutionlah istilah jawanya.

Jika dipandang dari resiko, maka ada kemungkinan sales menjual dibawah 10. Bagaimana menyiasatinya? Tetap ada cara yang bijaksana tentunya, misalkan saja :
- Untuk yang mencapai angka 8 misalnya, Dealer bisa bantu 2 aktivasi. 2 tersebut menjadi beban sales bulan berikutnya.
- Jika minim sekali, cuma 2 misalnya, maka jika bisa dialihkan poinnya ya dialihkan saja, jika tidak Rp 50.000 bon aktivasi tidak terbayar. Thats Dealer risk.

Pertanyaannya sekarang, layak nggak resiko itu ditempuh? Kalo dalam opini saya sih masih sangat layak. Resikonya masih jauh lebih ringan dibanding keuntungan yang bisa dihasilkan.

0 komentar:

Bookmark and Share

Posting Komentar

 
Theme : FeedCentre by BudiTyas