Detail Detail Detail | 0

Oprah Winfrey, seorang host talkshow handal mengatakan bahwa ia paling menghargai detail. Jika anda mengerjakan sesuatu, rencanakan dan pastikan beres sampai ke detail - detailnya. Jika ada detail yang tidak beres, maka semua bisa berubah menjadi sebuah kekacauan.

Dalam cerita mahabarata, saat resi Bisma mengajarkan cara memanah, murid - muridnya diajak untuk melihat pohon dimana ada mainan berbentuk burung tergantung di sana. Ia meminta murid - muridnya untuk membidik seraya bertanya,"apa yang kalian lihat?" Murid - murid menjawab,"saya melihat pohon",lainnya menjawab"..saya melihat batangnya",sebagian mengatakan, "..saya melihat dedaunan", hanya arjuna yang menjawab dengan berbeda. Ia menjawab, " Saya melihat kepala burung,..saya lihat matanya". Bisma tersenyum. Arjuna bisa melihat target secara detail, spesifik, dan mencoba membidiknya dengan akurat.

Kita sebagai pemasar produk juga harus berusaha seperti Arjuna. Paham benar tentang produk, menjalankan sistem pemasaran yang spesifik sesuai segmen, dan membidiknya dengan akurat. Untuk itu diperlukan hal - hal yang bersifat detail seperti data yang detail, skema pemasaran yang detail, pengawasan yang detail, dan sebagainya.

Sementara ini, management Ceria membayar salesman dengan bayaran "pembidik pohon", hanya jika berondongan panahnya mengenai "mata burung", maka mereka mendapat bayaran tambahan. Hasilnya adalah : pembidik kehabisan anak panah dan menyerah, sedang target masih ada di sana, begoyang - goyang menunggu ada bidikan yang akurat. Dan bukan hal baru jika kemudian ada pembidik dari operator lain mendahului,..karena kita bukanlah satu-satunya. Yang kadang sangat menyakitkan, memang pembidik milik pesaing dibayar dengan bayaran sama, bayaran "pembidik pohon", tapi senjata mereka adalah M-16 dan AK 47, yang mampu merontokkan target berikut pohonnya tanpa sisa.

Be wise, gentlemen..., kadang kritik timbal balik diperlukan untuk kemajuan.